(Langit sore bicara pelan,
Sulit mendengar bisikan jari)
Dalam secangkir aroma sepi,
Kopi dingin, malam beranjak, kita berbisik
Matarai jejak di angin,
Bayangmu masih di sini, mencuri perhatian
(Suara pelan, [Build-Up])
Suara rintik di jendela,
Setiaku terukir, meski suasana layu
Dengarlah! Kisah kita seakan mengulangi
Dieja dalam udara beku, di antara riang rindu
(Spoken Word interlude)
“Kita adalah kata-kata
Dalam puisi yang belum selesai,
Merekah dalam ketulusan malam…”
Lagu yang mendayu, kembali dipputar,
Sisa-sisa rasa terbang-high di arah bahaya
(Kembalikan nada, [Riff])
Kau tahu, aku tak beranjak jauh,
Melawan arus, dalam pelukanku tetap bersamamu
Kita meresap dalam rapuh waktu,
Di tempat hilang yang tak pernah kita jalanin
(Chorus Hook)
Kau dan aku, antara tak nyata,
Menyanyikan nada tergantung,
Di antara sunyi, kita menari,
Menunggu jawaban yang tak pernah kita ucapkan
([Trap Break] - Beat intensifies)
Kemarin tak pernah kembali,
Namun bayangmu takkan sirna,
Hint di balik tirai malam, memanggil
Kita, antara hilang dan kembali
Sekilas ingatan, bertahan,
Dalam dentingan hati yang terus mengalun
Diri kita tepis sepoi-sepoi,
Gelap menyimpan semua cerita yang berbisa
(Final Build-Up)
Jika esok menutup cerita ini,
Biarkan malam jadi saksi bagi kita,
Dengan memori yang tak akan pudar,
Dan pertanyaan di hati, yang tak tuntas terbalas
(Last Echo - [Fade-Out])
Luruh dalam sepoinya malam...
Kita larut dalam sunyi,
Dengan rasa, tak pernah sepenuhnya pergi
Lelah berlari - namun, di sini kita...
Semua tak selalu berujung bahagia…
Di senyap atmosfer kita...